🎰 SELAMAT DATANG DI DEWAHOKI88 - RTP LIVE TERTINGGI! | 💰 BONUS NEW MEMBER 100% | ⚡ SLOT GACOR SETIAP HARI | 🔥 WD TERCEPAT 1 MENIT!
Informasi Platform DewaHoki88
NAMA SITUS DewaHoki88
LISENSI & SERTIFIKASI 📋 PAGCOR, MGA, WLA, UKGC, Curacao E-Gaming
PROVIDER GACOR TERSEDIA 🎰 Pragmatic, Slot88, PG Soft, Habanero, Microgaming, Spadegaming, dll.
GAME GACOR TERSEDIA 🎰 Slot Gacor Kiss918, Togel 4D, Sportsbook, Live Casino, Live Arena
PROMO TERBESAR 🎁 Unlimited Cashback Mingguan
MINIMUM DEPOSIT Rp. 25.000
MINIMUM WD Rp. 50.000
METODE DEPOSIT 🏧 Transfer Bank, 🟣 Ovo, 🔵 Dana, 🟢 GOPAY, 📱 QRIS, Pulsa, dll
MATA UANG 💵 IDR (INDONESIAN RUPIAH)
JAM OPERASIONAL ⏱️ ONLINE 24 JAM NON STOP
DAFTAR DewaHoki88 DAFTAR

Curhat Seorang Istri: Suami Lebih Sayang Akun Slot daripada Aku

Aku gak tahu harus mulai dari mana, tapi aku cuma pengen cerita. Hari ini, Minggu pagi (6 Juli 2025), aku duduk sendiri di ruang tamu rumah kami di Depok. Suamiku, seperti biasa, sedang asik di kamar. Bukan nonton bola, bukan baca berita. Tapi ngecek akun slot-nya.

Udah hampir setahun ini aku ngerasa makin jauh sama dia. Jarak fisik sih gak ada—kita tinggal serumah, makan satu dapur, tidur satu kasur. Tapi jarak emosinya... makin hari makin lebar. Dan semua berawal sejak dia kenal yang namanya “buy spin”, “jam hoki”, dan semua istilah yang bahkan aku sendiri awalnya gak ngerti itu apa.

Awalnya aku pikir, ya udahlah, itu cuma hobi iseng. Semua orang butuh hiburan, kan? Tapi makin ke sini, rasanya aku kayak jadi figuran di rumah sendiri. Jam makan malam, dia main. Pas malam minggu, dia juga main. Bahkan pernah aku sakit, dia malah sibuk top up di pojokan kamar sambil bisik-bisik, “Ayo scatter dong...”

Pernah suatu malam, aku lagi pengen cerita soal anak kita yang nilai matematikanya turun. Aku duduk di sebelahnya, berharap dia merespons. Tapi dia malah bilang, “Bentar, ini lagi loading spin.” Rasanya kayak ditampar diam-diam. Anak kita butuh ayahnya, tapi dia lebih peduli sama loading layar HP.

Perasaan yang Gak Bisa Dipalsukan

Aku bukan mau ngelarang dia hiburan. Tapi kenapa harus sampai segitunya? Aku yang tiap hari masakin, nyuci, nemenin anak belajar, kayak gak dianggap. Rasanya kayak... aku ini cuma latar belakang hidupnya. Yang penting akun slot-nya hidup. Yang penting ada sinyal, kuota, dan waktu buat ngejar maxwin.

Aku jadi sering diem sendiri. Kadang malam-malam mikir, apa aku udah gak cukup menarik? Atau apa peranku sebagai istri udah gak penting? Soalnya sekarang, satu-satunya hal yang bisa bikin dia semangat ngomong itu ya... saat dia cerita soal menang 3 juta dari scatter lima kali. Mata dia berbinar, kayak anak kecil yang abis dapet mainan baru. Tapi pas aku ngomong soal rencana tabungan sekolah anak, dia cuma jawab, “Nanti kita pikirin.”

Kalau lagi seneng karena menang, dia bisa ceria seharian. Tapi kalau kalah? Mukanya masam, ngomong juga ogah. Pernah suatu malam, aku nyoba peluk dia dari belakang. Reaksinya? “Eh, jangan ganggu dulu... ini sisa spin terakhir.” Pelukan ditolak gara-gara spin? Aku ketawa kecil, tapi dalam hati perih banget.

Aku Pernah Jadi Prioritas

Dulu sebelum dia kenal slot online, dia romantis banget. Sering ajak aku jalan sore, atau sekadar duduk bareng ngobrolin masa depan. Bahkan hal-hal kecil kayak ngucapin selamat tidur atau peluk sebelum kerja pun selalu dia lakuin.

Dia pernah bilang waktu itu, “Kamu satu-satunya hal yang bikin aku tenang.” Tapi sekarang, kayaknya HP dia yang jadi tempat dia cari ketenangan. Kalau HP dia hilang, kayaknya dia lebih panik daripada pas aku sakit demam tinggi minggu lalu. Bayangin, aku lemas, muntah-muntah, tapi dia malah sibuk nyari kabel charger karena “udah mau jam hoki”.

Sungguh aku gak iri sama gamenya. Tapi aku iri sama perhatian yang pernah jadi milikku. Dan sekarang, perhatian itu kayak udah dialihkan ke akun lain yang... bahkan gak punya hati.

Waktu Aku Berani Bilang...

Minggu lalu, aku sempat bilang terus terang. Aku bilang, “Aku ngerasa kamu lebih sayang HP dan akun slot kamu daripada aku.” Dia diam aja. Lalu jawab singkat, “Jangan lebay.”

Kalimat itu nusuk banget. Seakan semua yang aku rasain gak valid, cuma dianggap emosi. Padahal aku cuma pengen didengerin. Aku cuma pengen dia tahu, aku masih di sini, berharap dia sadar kalau yang dia abaikan bukan cuma pasangan, tapi perasaan.

Sejak itu, aku jadi makin hati-hati. Takut ngomong, takut bikin dia bete. Tapi lama-lama aku sadar, apa aku rela hidup dalam hubungan yang satu arah? Aku kasih segalanya, tapi aku cuma dapat sisa waktu yang udah dia habisin buat layar HP.

Antara Bertahan atau Melepaskan

Aku tahu banyak pasangan yang berjuang dengan masalah masing-masing. Ada yang bertahan demi anak, ada yang demi ekonomi, dan ada yang... karena masih sayang. Tapi saat yang kamu perjuangkan justru asik dengan dunianya sendiri, pertanyaan itu muncul: apa aku masih kuat bertahan?

Beberapa malam terakhir, aku mulai journaling. Aku tulis semua rasa yang gak sempat aku ungkap. Kadang aku nangis sendiri pas baca ulang. Karena ternyata aku bukan cuma kesepian... tapi merasa kehilangan suami yang dulu aku kenal.

Aku belum punya jawabannya. Tapi malam ini, aku cuma bisa nulis semua ini sambil berharap—kalau ada di luar sana yang merasa sama sepertiku, kamu gak sendirian. Mungkin yang kita butuhkan bukan sekadar penghibur, tapi pasangan yang benar-benar hadir. Bukan yang duduk di sebelah tapi pikirannya melayang ke gulungan spin.

Kalau Bisa Bicara Lewat Layar

Aku sering ngebayangin, andai aja aku bisa muncul di layar HP-nya. Mungkin baru deh dia bakal lihat aku. Mungkin kalau aku ganti nama jadi “Free Spin Reward”, dia bakal klik aku tiap hari. Lucu ya... hal kayak gini harusnya gak terjadi. Tapi nyatanya, aku hidup di rumah yang sepi, padahal ada orangnya.

Temanku pernah bilang, “Coba ajak dia terapi, ajak ngobrol baik-baik.” Tapi gimana mau ngobrol, kalau setiap obrolan pasti ditunda karena “lagi nanggung”. Rasanya semua yang aku lakukan jadi gak penting. Gak ada nilai.

Hari ini aku cuma pengen satu hal: didengar. Bukan untuk dihakimi, bukan untuk dinasihati. Tapi cukup didengar dan dimengerti. Karena kadang, luka paling dalam datang bukan dari pukulan... tapi dari diabaikan berkali-kali oleh orang yang kita sayangi.

Kalau kamu yang baca ini pernah merasa kayak aku—ditinggal pelan-pelan walau masih serumah—percaya deh, kamu bukan satu-satunya. Dan kalau kamu kebetulan seorang suami yang baca ini... mungkin, hari ini adalah waktunya untuk tanya ke pasanganmu, “Apa kamu masih bahagia bersamaku?”

Karena kadang, cinta itu bukan hilang... cuma digeser pelan-pelan oleh hal-hal kecil yang lama-lama jadi tembok besar di antara dua hati.

🔥DewaHoki88🔥
© 2025 DewaHoki88 . All Rights Reserved.